13 Maret 2008

Pompa Mati Penyebab Underpass Gandaria Banjir

JAKARTA--MI: Dua pompa yang bertugas menyedot air di terowongan (underpass) Gandaria, Jaksel, mati. Akibatnya, terowongan terendam 1,5 meter saat hujan deras mengguyur, Rabu (12/3).

Hal itu disampaikan Kepala Sub Dinas Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Novizal saat dihubungi wartawan, Kamis (13/3). "Rumah genset pengendali pompa air kemarin (Rabu) terendam, sehingga 2 unit pompa airnya tidak berfungsi," katanya.

Kedua unit pompa air yang berkapasitas 250 liter per detik itu memang dibuat untuk menyedot air bila hujan deras mengguyur. Pasalnya, terowongan yang dibangun pada Oktober 2007 itu berada di lokasi paling rendah. "Akhirnya kalau hujan semua air larinya ke sana," imbuh Novizal.

Rumah genset itu ditanam di 0,5 meter di bawah tanah. Di sekelilingnya, dibangun tanggul setinggi 1 meter. "Ternyata kemarin (Rabu) saking derasnya hujan, genangan air melebihi tinggi tanggul 5 cm," lanjutnya.

Untuk mengantisipasi agar banjir tidak terulang, Dinas PU DKI sudah memerintahkan kontraktor untuk meninggikan tanggul di sekeliling rumah genset itu. "Ditambah tingginya 1 meter lagi, sehingga nantinya tanggul itu tingginya 120 cm di atas permukaan jalan," jelas Novizal.

Ia mengakui Dinas PU DKI bertanggung jawab atas peristiwa banjir yang menyebabkan kemacetan itu. "Tanggung jawab PU dan kontraktor. Tipa kita sudah mulai bangun peninggian tanggul itu, mudah-mudahan tidak terendam lagi," pungkas Novizal. (BT/OL-2)