03 Desember 2007

Zamzam

Ulama dari Bangko, Provinsi Jambi, K.H. Abdul Satar Saleh menyatakan, sulit rasanya kini mencari di mana sumber atau lokasi air zamzam. Karena, seluruh bangunan di sekitar Baitullah, Kabah Al-Musyarafah, tempat umat Islam di seluruh dunia menghadap ketika salat, sudah berubah, mulai dari struktur bangunan hingga arsiteknya.

Pria lanjut usia yang pernah bermukim di Mekah sekitar 10 tahun pada 1980-an itu mengaku, kendati begitu nyatanya air zamzam sejak dahulu hingga kini mudah diperoleh. Keran air zamzam ada di seluruh penjuru Masjidilharam. Bahkan, di dalam masjid gentong-gentong dengan kerannya berderet ditempatkan rapi oleh petugas masjid tersebut. Setiap orang kehausan, dengan mudah mendapati air zamzam itu.

"Kita tak perlu repot mencarinya, karena memang pemerintah Arab Saudi sangat perhatian terhadap jemaah haji dan umrah," katanya lagi di tengah-tengah kerumunan warga Jambi, tatkala duduk-duduk di pelataran luar Masjidilharam, usai salat Subuh, Sabtu (1/12).

Bagi umat Muslim, air zamzam bukan sekadar diyakini memiliki mukjizat, namun lebih dari itu, memahaminya dalam konteks keimaman. Ainul yaqin, yaitu seyakin-yakinnya bahwa Allah Maha Pengasih, Penyayang, dan berkuasa atas umatnya. lanjut............